TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN
Kami menyadari bahwa mengembangkan bisnis perusahaan tidaklah cukup. Pelaksanaan tanggung jawab sosial merupakan hal yang penting bagi kami demi keberlanjutan bisnis perusahaan. Kami percaya bahwa keberhasilan perusahaan tidak lepas dari dukungan para pemangku kepentingan dan sebagian besar bahan baku produk kami berasal dari alam, sehingga sudah menjadi tanggung jawab kami untuk mengembalikan kebaikan yang telah kami terima kepada para pemangku kepentingan dan lingkungan, dalam bentuk pemberdayaan sumber daya manusia dan sumber daya alam, serta menjadi uluran tangan bagi kegiatan sosial dan kemasyarakatan.
Kami selalu memberikan kegiatan pelatihan untuk meningkatkan kompetensi karyawan dan meningkatkan kesejahteraan karyawan. Kami juga menjaga kelestarian lingkungan dengan memperhatikan kegiatan-kegiatan yang dapat memberikan dampak negatif terhadap lingkungan dan kami terus berupaya untuk meminimalisir dampak tersebut. Tanggung jawab produk kami lakukan dalam bentuk pengawasan yang ketat dalam proses produksi dan pemantauan terhadap keluhan konsumen untuk meningkatkan dan menjaga kepercayaan konsumen terhadap produk perusahaan.
Strategi Keberlanjutan
Praktik bisnis kami mengintegrasikan aspek ekonomi, lingkungan, dan sosial dari keberlanjutan. Sebagai perusahaan manufaktur di industri makanan dan minuman, kami menyadari bahwa kegiatan, produk, dan rantai pasokan kami dapat menimbulkan dampak lingkungan dan sosial.
Dengan memanfaatkan skala dan pengaruh kami, kami berkomitmen untuk mengurangi dampak negatif sekaligus meningkatkan kontribusi positif bagi masyarakat dan lingkungan. Kami juga berupaya menerapkan inisiatif yang selaras dengan Agenda 2030 dan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs).
Sebagai perusahaan makanan yang menggunakan udang sebagai bahan baku utama, kami memahami pentingnya pengadaan bahan baku yang bertanggung jawab. Dengan mengadopsi standar Marine Stewardship Council (MSC), kami mendukung praktik penangkapan udang yang berkelanjutan di Indonesia. Pendekatan ini tidak hanya mengatasi masalah lingkungan di perairan Indonesia, tetapi juga meningkatkan kesejahteraan nelayan kecil.
Sumber bahan baku yang berkelanjutan juga mencakup tepung tapioka, bahan utama dalam produk kerupuk kami. Melalui sertifikasi Fairtrade, kami mendukung kesejahteraan petani dengan memastikan sistem pembayaran yang adil, kondisi tempat kerja yang layak, bantuan teknis (seperti pembukuan), program-program sosial, kesetaraan, transparansi, rasa saling percaya, dan pelestarian lingkungan.
Penerapan Praktik Perikanan Berkelanjutan dalam Rantai Pasokan dan Nelayan Skala Kecil
Ekonomi:
- Memastikan ketersediaan stok udang.
- Meningkatkan pendapatan nelayan karena kualitas panen yang lebih baik.
Lingkungan:
- Melindungi keanekaragaman hayati laut.
Sosial:
- Melindungi mata pencaharian nelayan dan masyarakat yang bergantung pada perikanan dan makanan laut.
Implementation of Fairtrade Certification
Ekonomi:
- Meningkatkan nilai jual produk
- Meningkatkan pendapatan petani.
Sosial:
- Melindungi hak-hak petani dengan perdagangan yang adil dan transparan.
Budaya Keberlanjutan
Budaya Keberlanjutan PT Sekar Laut Tbk. dibangun berdasarkan visi Perusahaan, dimana aspek keberlanjutan dinyatakan secara eksplisit, yaitu menjadi perusahaan makanan kelas dunia yang terkemuka dan terus berkembang, dengan tetap menjaga keseimbangan sumber daya alam dan lingkungan secara berkelanjutan.
Empat Nilai Keberlanjutan
Selain itu, kami juga memiliki nilai-nilai yang menjadi landasan dalam mengembangkan budaya Perusahaan. Sesuai dengan definisi keberlanjutan, nilai-nilai tersebut adalah:
- Integritas
- Inovasi
- Kepedulian
- Sinergi
Perseroan memperkenalkan visi dan nilai-nilainya kepada karyawan sejak awal, saat mereka bergabung dengan Perseroan, dan kemudian mensosialisasikannya secara berkala.
Tata Kelola Keberlanjutan
PT Sekar Laut Tbk belum memiliki komite khusus yang bertanggung jawab untuk mengelola aspek keberlanjutan. Pengelolaan dampak ekonomi, lingkungan, dan sosial menjadi tanggung jawab level manajerial di unit-unit terkait. Sementara itu, Direksi secara kolektif melakukan peninjauan atas kinerja aspek-aspek keberlanjutan tersebut, termasuk penentuan kebijakan.
Pengembangan Kompetensi Terkait Aspek Keberlanjutan
Selama periode pelaporan, organ tata kelola, pejabat manajerial, dan karyawan Perseroan secara aktif mengikuti berbagai lokakarya, pelatihan, dan forum diskusi dengan tema-tema keberlanjutan. Informasi lebih lengkap mengenai kegiatan pengembangan kompetensi dapat dilihat pada subbab “Pelatihan dan Pengembangan Kompetensi Direksi dan Dewan Komisaris” dan subbab “Pelatihan dan Pengembangan Karyawan”.
Manajemen Risiko Keberlanjutan
Seperti halnya manajemen risiko bisnis, tidak ada perbedaan dalam pendekatan yang dilakukan oleh PT Sekar Laut Tbk untuk mengelola risiko dalam aspek ekonomi, lingkungan, dan sosial. Penjelasan lebih lengkap mengenai mekanisme identifikasi, penilaian, dan pengendalian, serta penanggung jawab pengelolaan risiko dapat dilihat pada bab Manajemen Risiko dalam laporan ini.
Secara umum, Perseroan mengelola risiko ekonomi, lingkungan dan sosial dengan menerapkan prinsip kehati-hatian dan memastikan kepatuhan terhadap hukum, peraturan dan persyaratan lainnya yang berlaku. Risiko-risiko Perseroan dan tindakan mitigasi yang terkait dengan aspek keberlanjutan juga telah dilaporkan dalam bab Manajemen Risiko.
Keterlibatan Pemangku Kepentingan
Pemangku kepentingan | Pendekatan dan Metode Manajemen | |
Alat & Frekuensi Ketertiban | Topik Penting & Kebutuhan Pemangku Kepentingan | |
Konsumen | Layanan Pelanggan melalui email (quality@sekarlaut.id), layanan pengaduan pelanggan melalui telepon (+62 31 8921605); frekuensi setiap saat. |
Permintaan informasi terkait produk; penyampaian umpan balik, keluhan. |
Pengembangan produk dengan variasi baru. |
||
Perlindungan konsumen terkait nutrisi dan kualitas produk. |
||
Investor & Pemangku Kepentingan | Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST), frekuensi satu kali dalam setahun. |
Kinerja Keuangan. |
Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB), frekuensi jika diperlukan. |
Pembagian Dividen. |
|
Mempublikasikan laporan keuangan triwulanan di situs Sekar Laut dan IDX.net. |
Pencegahan penipuan. |
|
Laporan Tahunan, setahun sekali. Laporan Keberlanjutan, setahun sekali. |
Publikasi/pengungkapan informasi. |
|
Karyawan |
Perjanjian Kerja Bersama. |
Kesejahteraan Pekerja. |
Pelatihan Karyawan, sesuai kebutuhan. |
Pengembangan Karir |
|
Pelatihan dan Edukasi |
||
Regulator |
Penegakan peraturan, ad hoc. |
Kepatuhan terhadap Peraturan. |
Kinerja Perusahaan dan Pelaporan Keberlanjutan. |
||
Media Massa | Penyampaian Laporan Keuangan di media cetak, setahun sekali. |
Penyampaian Informasi terkait Perusahaan. |
Komunitas | Program CSR, frekuensinya tidak menentu. |
Manfaat bagi Masyarakat. |
Tantangan dalam Menerapkan Aspek Keberlanjutan
Tingginya pengeluaran untuk bahan baku juga menyebabkan penundaan implementasi beberapa inisiatif keberlanjutan yang telah direncanakan sebelumnya. Namun demikian, proyek Kotabaru yang sedang berjalan tetap berada di jalur yang tepat dan berlanjut sesuai rencana.
Secara internal, Perseroan tidak menghadapi tantangan yang signifikan selama periode pelaporan.*